
THE MACBETH
Pada tahun 2000, industri action sports melihat ledakan pertumbuhan pemasaran musik. Penempatan produk menjadi kunci branding gaya hidup California sebagaimana band-band pop-punk remaja dari negara bagian San Diego hingga Orange menjadi nomor satu pada chart-chart Billboard. Band-band California ini mewakili seluruh kultur anak muda yang didasari oleh musik dan action sports di West Coast, secepatnya menjadi tampilan dari liputan-liputan publikasi utama media dan titik fokus dari televisi musik global sebagaimana mereka terlihat di atas panggung di seluruh penjuru dunia.
Di tahun 2002, band dengan penjualan platinum Blink-182 telah melihat saham dari corporate yang mensponsori action sports. Perusahaan-perusahaan yang mendistribusikan topi, tshirt, sepatu dan gitar-gitar semuanya berada pada daftar merek yang penjualannya diuntungkan dari ekspose luar biasa para pemusik terhadap kawula muda. Tom DeLonge, penyanyi sekaligus gitaris Blink-182 dan teman sebandnya menjadi frustasi tidak hanya dengan eksploitasi jangkauan media mereka tapi juga kurangnya pemahaman dari team design yang menciptakan produk-produk kolaborasi mereka.
Band Rock yang tumbuh dari garasi suburban California dan merepresentasikan seluruh kultur yang lebih dibutuhkan oleh pemuda dewasa. Mereka telah menjelajahi globe dalam tour, menghadiri acara-acara musik & fashion terbesar di dunia. Mereka membutuhkan produk-produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka dan dapat dipakai baik saat di atas panggung maupun tidak. Mereka perlu untuk terlihat baik, merasa baik dan menjadi cukup bertahan untuk siang dan malam-malam yang panjang di jalanan maupun di studio.
Keputusasaan mencapai puncaknya ketika sponsor footwear mereka tampak tidak memahami bahwa sepatu skate yang gemuk & berat bukanlah apa yang mereka cari. Popularitas pasar skateboard menimbulkan kebutuhan akan sepatu lembut yang cukup tebal untuk mempertahankan efek grinding pada saat melakukan trik di atas skateboard. Tetapi DeLonge, yang telah tumbuh dengan ber-skateboard di jalanan San Diego, tempat kelahiran skateboarding, menginginkan sebuah sepatu yang bersih, klasik dan modern dengan siluet yang lebih kecil sehingga dia dapat merasakan efek pedal pada saat berada di panggung, cara yang sama seorang skateboarder harus mampu merasakan board mereka pada saat menyempurnakan trik-trik. Jadi, pada saat itu di tahun 2002 dimana DeLonge bergabung dengan Jon Humphrey, seorang promotor konser berpengalaman dan pemain action sports yang membantu membangun merek skateboard terkenal Adio, menciptakan Macbeth Footwear.
Dinamai sesuai salah satu dari potongan literatur tergelap Shakespeare, Macbeth adalah untuk mengisi kekosongan akan kemajuan fashion footwear yang mencerminkan prilaku dan kultur musik rock sebaik gaya hidup aktif Southern California. Sejak San Diego dikenal dengan keindahan rock-n-roll dan emosionalnya, pembawaan yang santai, itu adalah tempat yang sempurna untuk menyatukan sepatu-sepatu yang mengkombinasikan provokatif dan terkadang gaya gelap dari musik rock dengan cara hidup California yang berkepribadian ramah. DeLonge juga menyukai pesan literatur yang ditegaskan dalam kisah Macbeth, berpikir bahwa hal ini seharusnya mengingatkan kita untuk tidak pernah menjadi terlalu serakah karena hal itu akan selalu menjadi kejatuhan kita sendiri.
Merek Macbeth direpresentasikan oleh “The Notch,” sebuah bentuk bendera panjang. Ini adalah bentuk blok siluet dengan dua titik yang dapat dilihat pada kebanyakan gaya footwear dan diciptakan untuk meniru sebuah bendera yang terbang di udara yang dapat anda lihat ketika memegang sepatu tertentu secara vertikal.
Garis aktual pertama sneaker adalah usaha kolaborasi dari lebih 30 band yang melakukan tour melalui Southern California. Dari punk yang layak dihargai dan kemunculan emo hingga autentik hardcore, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk memasukkan rekomendasi mereka. Adalah berasal dari grup inti para pencetus bahwa kehormatan besar dan kekaguman Macbeth untuk kesadaran akan hewan gaya hidup vegetarian berasal. Sepatu pertama Macbeth, The Eliot, benar-benar sesuai dengan vegetarian, hanya menggunakan material-material yang 100 % bebas dari bi-product hewan. Saat ini Macbeth memperluas idealisme itu dengan hanya menggunakan serat-serat sayuran, kulit sintetis dan lem berbahan dasar air pada produk-produk vegetariannya, yang mewakili persentasi lebih lengkap dari keseluruhan produk.
VEGAN STORY
Sebagai tambahan produk-produk Macbeth yang terinspirasi oleh musik, kami juga dikenal untuk support kami terhadap komunitas vegan. Sebuah filosofi yang muncul dari para vegetarian di Britania sekitar 1944, bahwa paham vegan memiliki hubungan dekat dengan subkultur hardcore rock yang meluas di negara bagian San Diego dan Orange pada pertengahan 90-an. Banyak band-band pada saat itu menjadi pengacara yang tegas terhadap paham yang benar-benar tajam, dimana sering kali melibatkan eliminasi terhadap penggunaan atau pengkonsumsian segala jenis produk hewan. Dengan permintaan yang sangat banyak akan sneaker-sneaker modern yang terbuat hanya dari material vegan, sepatu pertama Macbeth, TheEliot, secara alami berkembang menjadi design vegan. Di tahun 2007, Macbeth memenangkan “Best Vegan Skate Shoe” dari Peta2.
STUDIO PROJECTS
Seri Macbeth Studio Project adalah program footwear regular kami yang dibuat oleh kolaborasi artis-artis dalam Macbeth Family. Kami bekerja dekat dengan tiap artis untuk mendesain produk-produk yang mencerminkan personality individu dan kreativitas mereka.
Tujuan dari seri Studio Project adalah memberikan orang-orang yang menginspirasi gaya hidup Macbeth, sebuah bentuk ekspresi baru. Kami fokus pada penggunaan material-material unik, warna dan berbagai karya seni untuk membantu mengekspresikan visi tiap artis pada siluet klasik Macbeth.
Material:
Vegetable Fiber (Canvas, Twill & Denim).
Synthetic Full Grain dan Nubuck Leathers : Kulit Sintetis ini secara luas digunakan karena ketahanannya, mudah dirawat, dapat digunakan pada berbagai hal dan dapat mengalirkan udara. Karakteristik Kulit Sintetis Full Grain secara fisik lebih bersinar sedangkan Nubuck lebih terlihat lembut dan licin
Ballistic Mesh : Sebuah material nilon dengan ketahanan luar biasa digunakan pada bagian teratas yang mana dapat mengalirkan udara dengan baik dan tahan terhadap goresan.
Water Based Synthetic Glue: Tidak seperti perekat lainnya, lem kami 100 % bebas dari produk-produk hewan.
Rubber Outsoles
Pada tahun 2000, industri action sports melihat ledakan pertumbuhan pemasaran musik. Penempatan produk menjadi kunci branding gaya hidup California sebagaimana band-band pop-punk remaja dari negara bagian San Diego hingga Orange menjadi nomor satu pada chart-chart Billboard. Band-band California ini mewakili seluruh kultur anak muda yang didasari oleh musik dan action sports di West Coast, secepatnya menjadi tampilan dari liputan-liputan publikasi utama media dan titik fokus dari televisi musik global sebagaimana mereka terlihat di atas panggung di seluruh penjuru dunia.
Di tahun 2002, band dengan penjualan platinum Blink-182 telah melihat saham dari corporate yang mensponsori action sports. Perusahaan-perusahaan yang mendistribusikan topi, tshirt, sepatu dan gitar-gitar semuanya berada pada daftar merek yang penjualannya diuntungkan dari ekspose luar biasa para pemusik terhadap kawula muda. Tom DeLonge, penyanyi sekaligus gitaris Blink-182 dan teman sebandnya menjadi frustasi tidak hanya dengan eksploitasi jangkauan media mereka tapi juga kurangnya pemahaman dari team design yang menciptakan produk-produk kolaborasi mereka.
Band Rock yang tumbuh dari garasi suburban California dan merepresentasikan seluruh kultur yang lebih dibutuhkan oleh pemuda dewasa. Mereka telah menjelajahi globe dalam tour, menghadiri acara-acara musik & fashion terbesar di dunia. Mereka membutuhkan produk-produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka dan dapat dipakai baik saat di atas panggung maupun tidak. Mereka perlu untuk terlihat baik, merasa baik dan menjadi cukup bertahan untuk siang dan malam-malam yang panjang di jalanan maupun di studio.
Keputusasaan mencapai puncaknya ketika sponsor footwear mereka tampak tidak memahami bahwa sepatu skate yang gemuk & berat bukanlah apa yang mereka cari. Popularitas pasar skateboard menimbulkan kebutuhan akan sepatu lembut yang cukup tebal untuk mempertahankan efek grinding pada saat melakukan trik di atas skateboard. Tetapi DeLonge, yang telah tumbuh dengan ber-skateboard di jalanan San Diego, tempat kelahiran skateboarding, menginginkan sebuah sepatu yang bersih, klasik dan modern dengan siluet yang lebih kecil sehingga dia dapat merasakan efek pedal pada saat berada di panggung, cara yang sama seorang skateboarder harus mampu merasakan board mereka pada saat menyempurnakan trik-trik. Jadi, pada saat itu di tahun 2002 dimana DeLonge bergabung dengan Jon Humphrey, seorang promotor konser berpengalaman dan pemain action sports yang membantu membangun merek skateboard terkenal Adio, menciptakan Macbeth Footwear.
Dinamai sesuai salah satu dari potongan literatur tergelap Shakespeare, Macbeth adalah untuk mengisi kekosongan akan kemajuan fashion footwear yang mencerminkan prilaku dan kultur musik rock sebaik gaya hidup aktif Southern California. Sejak San Diego dikenal dengan keindahan rock-n-roll dan emosionalnya, pembawaan yang santai, itu adalah tempat yang sempurna untuk menyatukan sepatu-sepatu yang mengkombinasikan provokatif dan terkadang gaya gelap dari musik rock dengan cara hidup California yang berkepribadian ramah. DeLonge juga menyukai pesan literatur yang ditegaskan dalam kisah Macbeth, berpikir bahwa hal ini seharusnya mengingatkan kita untuk tidak pernah menjadi terlalu serakah karena hal itu akan selalu menjadi kejatuhan kita sendiri.
Merek Macbeth direpresentasikan oleh “The Notch,” sebuah bentuk bendera panjang. Ini adalah bentuk blok siluet dengan dua titik yang dapat dilihat pada kebanyakan gaya footwear dan diciptakan untuk meniru sebuah bendera yang terbang di udara yang dapat anda lihat ketika memegang sepatu tertentu secara vertikal.
Garis aktual pertama sneaker adalah usaha kolaborasi dari lebih 30 band yang melakukan tour melalui Southern California. Dari punk yang layak dihargai dan kemunculan emo hingga autentik hardcore, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk memasukkan rekomendasi mereka. Adalah berasal dari grup inti para pencetus bahwa kehormatan besar dan kekaguman Macbeth untuk kesadaran akan hewan gaya hidup vegetarian berasal. Sepatu pertama Macbeth, The Eliot, benar-benar sesuai dengan vegetarian, hanya menggunakan material-material yang 100 % bebas dari bi-product hewan. Saat ini Macbeth memperluas idealisme itu dengan hanya menggunakan serat-serat sayuran, kulit sintetis dan lem berbahan dasar air pada produk-produk vegetariannya, yang mewakili persentasi lebih lengkap dari keseluruhan produk.
VEGAN STORY
Sebagai tambahan produk-produk Macbeth yang terinspirasi oleh musik, kami juga dikenal untuk support kami terhadap komunitas vegan. Sebuah filosofi yang muncul dari para vegetarian di Britania sekitar 1944, bahwa paham vegan memiliki hubungan dekat dengan subkultur hardcore rock yang meluas di negara bagian San Diego dan Orange pada pertengahan 90-an. Banyak band-band pada saat itu menjadi pengacara yang tegas terhadap paham yang benar-benar tajam, dimana sering kali melibatkan eliminasi terhadap penggunaan atau pengkonsumsian segala jenis produk hewan. Dengan permintaan yang sangat banyak akan sneaker-sneaker modern yang terbuat hanya dari material vegan, sepatu pertama Macbeth, TheEliot, secara alami berkembang menjadi design vegan. Di tahun 2007, Macbeth memenangkan “Best Vegan Skate Shoe” dari Peta2.
STUDIO PROJECTS
Seri Macbeth Studio Project adalah program footwear regular kami yang dibuat oleh kolaborasi artis-artis dalam Macbeth Family. Kami bekerja dekat dengan tiap artis untuk mendesain produk-produk yang mencerminkan personality individu dan kreativitas mereka.
Tujuan dari seri Studio Project adalah memberikan orang-orang yang menginspirasi gaya hidup Macbeth, sebuah bentuk ekspresi baru. Kami fokus pada penggunaan material-material unik, warna dan berbagai karya seni untuk membantu mengekspresikan visi tiap artis pada siluet klasik Macbeth.
Material:
Vegetable Fiber (Canvas, Twill & Denim).
Synthetic Full Grain dan Nubuck Leathers : Kulit Sintetis ini secara luas digunakan karena ketahanannya, mudah dirawat, dapat digunakan pada berbagai hal dan dapat mengalirkan udara. Karakteristik Kulit Sintetis Full Grain secara fisik lebih bersinar sedangkan Nubuck lebih terlihat lembut dan licin
Ballistic Mesh : Sebuah material nilon dengan ketahanan luar biasa digunakan pada bagian teratas yang mana dapat mengalirkan udara dengan baik dan tahan terhadap goresan.
Water Based Synthetic Glue: Tidak seperti perekat lainnya, lem kami 100 % bebas dari produk-produk hewan.
Rubber Outsoles
THE VANS
Paul Van Doren, lahir tahun 1930, tinggal di boston, keluar sekolah waktu dia baru naik ke kelas 3 smp.Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya, berkuda.Umur 14, dia sudah memulai ngetrek2 kuda dalam beberapa race lokal dan dapet nickname : 'dutch the clutch' karena stylenya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat dia kerjanya hanya bermain kuda, tidak menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu sebagai buruh bikin sepatu dan penyapu lantai.
Dalam 20tahun kerja di pabrik sepatu dengan merek Randy's tersebut, dibantu keuletannya bekerja, dia naik trus pangkatnya menjadi vice president dari Randy's. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke southern california, membuat perusahaan baru bersama sahabat & adiknya. Dia akhirnya berhasil bikin perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Waktu itu,cuma ada 3 merek yg bikin vulcanized shoes atau (bisa dibilang) sepatu keds yaitu Randy's,Keds dan Converse. Sekarang, say welcome to Vans. Peristiwa pada taun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : The Birth of The California Style.waktu untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat tulisan 'Opening January!'. waktu bulan Januari persiapan belum selesai,tulisannya diganti jadi 'Would You Believe February?'. tapi akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 maret 1966. Pada hari pertama, terdapat 16 orang yg datang ke toko,melihat-lihat contoh sample sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli terus disuruh dateng lagi sorenya. Setelah dapet order si Paul Van Doren dan teman-teman langsung cepat-cepat masuk ke pabrik dan bikin sepatunya. Harga sepatu vans waktu pertama keluar = $ 4.99 sistem ini yg dianut vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko.Lalu dia bilang "ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang lebih terang,itu juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan kuningnya".si Paul Van Doren berfikir,'tidak mungkin saya bikin 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yg lain' trus dia langsung bilang "gini aja deh,mbak bawa kain dengan warna yg mbak suka,nanti kita bikinin sepatunya". mulai saat itu, vans terkenal dengan konsep 'custom shoes'.Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah,team-team olahraga & cheerleader di seluruh California selatan.Pada taun 1975 dua orang skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey Peralta ingin bikin sepatu custom yg lebih custom lagi.Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan dikasih label 'Off The Wall',yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua skater-skater tadi.Mereka Membayar Stacey Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu Vans dimana pun dia berada.Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Steve Van Doren melihaat sepatu temennya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak kaya papan catur.Dia langsung berbicara sama Ayahnya,Lalu dia bikin slip-on checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna item bahan karet di susun menjadi kotak-kotak, Lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yg sama,orang Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu buat bikin film,Lalu Vans akhirnya mengirim stock checkerboard slip-ons dalam jumlah besar.Orang-orang film Fast Times at Ridgemont High itu langsung jatuh cinta & tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka bikin scene di mana salah satu karakter film dipukul kepalanya pake sepatu tersebut.Setelah film itu keluar, Vans langsung kebanjiran order. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California mendadak dapet order dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampe sekarang yaitu The Checkerboard Vans Slip-Ons. Awal 80'an,adik Paul Van Doren,Jim,co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds.Mereka membuat sport shoes.Mereka ingin menyaingin nike,adidas,reebok dan puma.Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapet dari penjualan Vans checkerboard slip-ons yang fenomenal, mereka hambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple.Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat.Walaupun si Jim dinasihatin oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin nike yg sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar.Resultnya bisa ditebak,Vans merugi besar dan utang $11juta-12juta dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang sama perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport mereka. Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarin dari Vans dan Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans.Paul langsung meres otak banting tulang untuk membayar hutang.Dia memulai dengan cara merubah material sepatu Vans.Mereka cuma beli material dari perusahaan tempat mereka mengutang.Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang.Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya lunas.Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi.Sialnya waktu itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu.Tahun 88,Steve Van Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia tahu kalau Ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis.Jadi dia berfikir Ayahnya ingin berbicara serius.Ayahnyanya bilang 'steve,apa yang ingin kamu jawab kalo ada orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?' si steve tanpa pikir panjang menjawab 'jual.Ayah sudah siap untuk pensiun,enjoy life.apapun yg terjadi sama steve,steve akan baik-baik saja'.Akhirnya Vans dibeli oleh perusahaan McConval-Deluit Corp.Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada mereka selama 10tahun kedepan.Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.Pada tahun 90an produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi dipindah ke luar Amerika di China tepatnya.Mereka juga memulai lebih involve dengan culture anak muda waktu itu.Teori mereka,target mereka yaitu teenagers,65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun belom bisa bawa mobil kemana2 (ga punya sim) jadi apa yg mereka lakukan?main skate, maen surf, bikes and stuff.Jadi mereka mengakomodasi those excact things.Mereka membuat The Warped Tour dengan menonjolkan musik punk-pop melodics yang populer di kalangan ABG labil waktu itu.Mereka membuat The Vans Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampe jadi skater kaya raya sekarang.Hollywood juga ngebuat film yang judulnya Lords of Dogtown yang more or less menceritakan skateboard & Vans.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam research2 dengan membeli perusahaan youth culture.Mereka pernah membeli Bilabong,Quiksilver dll.
Material:
Canvas
Denim
Ballistic Mesh: Sebuah material nilon dengan ketahanan luar biasa digunakan pada bagian teratas yang mana dapat mengalirkan udara dengan baik dan tahan terhadap goresan.
Posting Komentar