Pengantar Teknologi Informasi

Saat ini populasi monitor LCD (Liquid Colour Display) semakin meningkat pesat. Selain harganya sudah lebih murah, monitor LCD terkenal lebih hemat listrik dibanding monitor CRT (Cathode Ray Tube). Meski begitu, populasi monitor CRT di indonesia masih lebih banyak ketimbang LCD, mengapa? Meski harganya sudah turun, harga monitor LCD masih belum terjangkau. Harga monitor LCD 17 inch dengan merk cukup terkenal saat ini berkisar 1,6-2 juta rupiah, bandingkan dengan monitor CRT 17 inch real flat dengan merk terkenal seharga 1 jutaan saja. Saya sendiri juga masih menggunakan CRT 15 inch. Apa sih kelebihan LCD daripada CRT? LCD dan CRT memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Berikut penjabaran kelebihan dan kekurangan masing-masing.

LCD dan CRT


1. Warna lebih akurat dan tajam
Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karna alasan ini lah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD. Selain itu, gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD. Kelebihan soal akurasi dan gradasi warna pada monitor CRT dapat terlihat jika digunakan untuk membuat disain yang kaya warna atau bermain game dengan resolusi tinggi.
2. Resolusi monitor fleksibel
Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar. Sehingga bagi para gamer pas-pasan lebih baik menggunakan CRT karena resolusi game dapat diturunkan tanpa mengorbankan kualitas tampilan.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilahat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
5. Harga lebih murah
Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer. Pada ukuran inch yang sama, dapat dipastikan harga CRT lebih murah dibanding LCD.
Kekurangan monitor CRT
1. Konsumsi listrik
Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama. Monitor CRT 15 inch mengkonsumsi daya antara 60-70 watt sedangkan LCD ukuran 15 inch hanya mengkonsumsi daya maksimal 35 watt. Semakin besar ukuan diagonak monitor, semakin besar pula konsumsi dayanya. Monitor CRT 17 inch real flat menkonsumsi daya hingga 100watt!
2. Bergantung pada refreshrate
Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor saya sie mentok di 1024×768 @70hz, cukup membuat lelah mata jika didepan monitor lebih dari 4 jam. Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi monitor LCD.
3. Radiasi lebih besar
Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker
Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Juka refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).
5. Dimensi besar dan berat
Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat. Bayangin aja bawa monitor CRT 19 inch ke lantai 2 menggunakan tangga, cukup berat dan melelahkan bukan?

Udah tau kan kelebihan dan kekurangan monitor CRT? Saya pun sampai sekarang masih menggunakan monitor CRT, mungkin jika ada rejeki ganti ke LCD lah… hehehe.. kelebeihan dan kekurangan LCD? Berikut ulasannya….
Kelebihan monitor LCD
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi
Monitor LCD cenderung terang tapi nyaman dimata. Karakter LCD yang demikian, membuat mata tidak cepat lelah dan betah berjam-jam didepan monitor. Tidak seperti CRT yang kadang over bright. Monitor LCD relatif bebas distorsi dan flicker. Monitor LCD juga memiliki contrast yang cukup baik. Fokus gambar lebih baik dan bebas moire.
2. Tidak bergantung pada refreshrate
Tidak seperti CRT yang harus menggunakan refreshrate yang tinggi agar nyaman dimata, LCD tidak memerlukan refreshrate yang tingi untuk membuat mata nyaman. Memang jarang LCD yang menawarkan refreshrate yang setinggi CRT. Bahkan ada yang mengatakan refreshrate 60hz pada LCD kurang lebih sama 100hz pada CRT.
3. User frendly
Pada monitor CRT, kadang kita harus mengatur geometri, ukuran vertikal, horizontal dan lain sebagainya agar pas di lihat di display. Pada monitor LCD cukup set pada pilihan auto saja, pasti pas di layar.
4. Hemat listrik
Hemat listrik merupakan keunggulan monitor LCD. Pada ukuran diagonal yang sama, konsumsi monitor LCD hanya setengah dibanding konsumsi daya monitor CRT. Monitor LCD cocok dengan tren green computing untuk mengurangi penggunaan energi serta panas yang dilepaskan. Meski begitu, beberapa pengguna masih belum merasakan penghematan energi dari monitor LCD dibanding CRT, kecuali penggunaan dalam jumlah banyak.
5. Ukuran yang ringkas, ringan serta lebih keren
Tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran monitor LCD jauh lebih ringkas dibanding CRT. Monitor LCD tidak memakan banyak tempat sehingga cocok ditempatkan di ruangan yang sempit. Monitor LCD juga lebih ringan dibanding CRT sehingga lebih mudah dipindah-pindahkan. Bentuk monitor LCD yang tipis menimbulkan kesan elegan dan techno sehingga terlihat lebih keren.
Kekurangan monitor LCD
1. Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
Tiap monitor LCD memiliki viewing angle atau sudut pandang yang berbeda-beda. Namun viewing angle-nya tidak se-fleksibel monitor CRT. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sudut dan sisi, monitor LCD tidak. Colour depth monitor LCD juga terbatas, LCD hanya dapat menampilkan RGB 16,2 juta warna. Perbedaan kedalaman warna ini sangat terasa jika digunakan untuk bermain game atau menonton video beresolusi tinggi. Selain itu, gradasi warna pada monitor LCD kurang baik, meski dalam penggunaan sehari-hari tidak terasa tapi kurang cocok untuk desain grafis dan editing foto/video.
2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
Monitor LCD memiliki istilah native resolution atau resolusi bawaan untuk menampilkan gambar yang baik. Apabila resolusi diset diatas nativenya, gambar akan terlihat pecah. Jika diset dibawah resolusi nativenya, maka gambar yang dihasilkan cenderung blur dan tidak tajam. Hal ini tidak terjadi di monitor CRT.
3. Response time dan ghosting
Pada monitor LCD, terdapat istilah response time atau waktu respon monitor. Response time yang lambat menimbulkan efek ghosting yang dikarenakan monitor terlambat mersponse tampilan gambar, sehingga pada gambar bergerak terlihat ada bayang-bayangnya. Semakin kecil nilai response time, semakin baik dan cepat responsenya. Efek ghosting kadang masih terlihat di monitor LCD dengan response time 2 ms sekalipun. Ini terlihat saat digunakan untuk bermain game yang memiliki framrate yang tinggi.
4. Warna kurang akurat
desainer atau editor foto cenderung memilih monitor CRT dibanding LCD. Karena warna yang ditampilkan monitor LCD kadang berbeda dengan aslinya. Agar warnah lebih akurat, perlu dilakukan kalibrasi warna dengan perangkat semacam colorimeter yang harganya tidak murah. Namun, secara umum hal ini tidak terasa untuk penggunaan sehari-hari.
5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
Sudah jelas, monitor LCD lebih mahal dibanding monitor CRT, meski sekarang harganya sudah lebih murah, namun masih belum terjangkau bagi banyak kalangan. Monitor LCD juga perlu perawatan ekstra hati-hati dalam membersihkanya, karena komponen LCD yang sensitif. Monitor LCD juga rawan juka terbentur, jadi hati-hati saat memindahkanya. Oiya ada satu lagi kekurangan LCD, awas dead pixel! Monitor LCD terdiri atas pixel-pixel nah dead pixel ini adalah pixel yang rusak atau salah menampilkan gambar, sehingga kehadiran dead pixel ini cukup mengganggu pandangan. Satu lagi, LCD mudah di maling, ckikikikiki….
Udah tau kan kelebihan dan kekurangan CRT dan LCD kan? Jadi jangan sampai salah pilih deh…
Nah....info yg di atas gw ambil dari "tuxlin.wordpress.com"

Keunggulan Printer Dot Matrix dibandingkan Inkjet / Laser, antara lain :
- printer ini masih banyak digunakan karena memang terkenal awet.
- pita printer dot-matrix jauh lebih murah dibandingkan dengan toner (tinta) untuk printer jenis inkjet dan laserjet.
- Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang non-color.
- Untuk printer color, digunakan pita (karbon/ribon) khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.
- Dapat mencetak rangkap sekaligus.
- Dapat mencetak ukuran kertas yang lebar.
Kekurangan Printer Dot Matrix dibandingkan Inkjet / Laser, antara lain :
- pencetak yang resolusi cetaknya masih sangat rendah.
- ketika sedang mencetak, printer jenis ini suaranya cenderung keras
- kualitas untuk mencetak gambar kurang baik karena gambar yang tercetak akan terlihat seperti titik-titik yang saling berhubungan.
- Dpi dan Ppm rendah.
- Geraknya sangat lambat.
- Warna yang dihasilkan tidak bervariasi.


Keunggulan Printer Inkjet dibandingkan Dot Matrix dan Laser, antara lain :
- Tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus.
- Menggunakan teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/brisik seperti halnya printer-printer sebelumnya.
- Menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per-inchie), maka hasil cetakkan printer jenis ini biasanya lebih bagus apabila dibanding dengan jenis printer sebelumnya, pada khususnya dalam menghasilkan gambar ataupun grafik.
- Dpi dan Ppm lebih tinggi dibandingkan dot matrix.
- Kebih mudah mencetak gambar dan warna.
- Kemampuan mencetak sampai kertas yang lebar dengan kualitas yang baik.
Kekurangan Printer Inkjet dibandingkan Dot Matrix dan Laser, antara lain :
- tidak bisa mencetak secara rangkap pada saat bersamaan.
- biaya operasional lebih mahal.
- waktu mencetak menjadi lebih panjang.


Keunggulan Printer Laser dibandingkan Printer Dot Matrix dan Inkjet, antara lain :
- Daya cetaknya juga cukup banyak bisa mencapai lebih dari 10 lembar per menit.
- Kualitas hasil cetak laser printer pun sangat bagus, sehingga mirip sekali dengan aslinya.
- Hasil cetakan cepat kering.
- Pilihan huruf yang dimiliki juga sangat beragam, demikian pula style ataupun bentuk dari huruf yang bersangkutan
- Printer jenis ini memakai sistem yang hampir sama dengan sistem yang dipakai oleh mesin foto-copy, sehingga hasil cetakkannya jauh lebih rapi jika dibanding dengan printer-printer sebelumnya.
- Dpi dan Ppm sangat tinggi.
- Efisien untuk mencetak hitam putih.
- Kapasitas warna lebih banyak.
Kekurangan Printer Laser dibandingkan Printer Dot Matrix dan Inkjet, antara lain :
- Tetapi harga printer ini cukup mahal.
- Biaya operasional tinggi.
- Tidak dapat digunakan secara terus menerus.

Perusahaan


THE MACBETH
Pada tahun 2000, industri action sports melihat ledakan pertumbuhan pemasaran musik. Penempatan produk menjadi kunci branding gaya hidup California sebagaimana band-band pop-punk remaja dari negara bagian San Diego hingga Orange menjadi nomor satu pada chart-chart Billboard. Band-band California ini mewakili seluruh kultur anak muda yang didasari oleh musik dan action sports di West Coast, secepatnya menjadi tampilan dari liputan-liputan publikasi utama media dan titik fokus dari televisi musik global sebagaimana mereka terlihat di atas panggung di seluruh penjuru dunia.
Di tahun 2002, band dengan penjualan platinum Blink-182 telah melihat saham dari corporate yang mensponsori action sports. Perusahaan-perusahaan yang mendistribusikan topi, tshirt, sepatu dan gitar-gitar semuanya berada pada daftar merek yang penjualannya diuntungkan dari ekspose luar biasa para pemusik terhadap kawula muda. Tom DeLonge, penyanyi sekaligus gitaris Blink-182 dan teman sebandnya menjadi frustasi tidak hanya dengan eksploitasi jangkauan media mereka tapi juga kurangnya pemahaman dari team design yang menciptakan produk-produk kolaborasi mereka.
Band Rock yang tumbuh dari garasi suburban California dan merepresentasikan seluruh kultur yang lebih dibutuhkan oleh pemuda dewasa. Mereka telah menjelajahi globe dalam tour, menghadiri acara-acara musik & fashion terbesar di dunia. Mereka membutuhkan produk-produk yang sesuai dengan gaya hidup mereka dan dapat dipakai baik saat di atas panggung maupun tidak. Mereka perlu untuk terlihat baik, merasa baik dan menjadi cukup bertahan untuk siang dan malam-malam yang panjang di jalanan maupun di studio.
Keputusasaan mencapai puncaknya ketika sponsor footwear mereka tampak tidak memahami bahwa sepatu skate yang gemuk & berat bukanlah apa yang mereka cari. Popularitas pasar skateboard menimbulkan kebutuhan akan sepatu lembut yang cukup tebal untuk mempertahankan efek grinding pada saat melakukan trik di atas skateboard. Tetapi DeLonge, yang telah tumbuh dengan ber-skateboard di jalanan San Diego, tempat kelahiran skateboarding, menginginkan sebuah sepatu yang bersih, klasik dan modern dengan siluet yang lebih kecil sehingga dia dapat merasakan efek pedal pada saat berada di panggung, cara yang sama seorang skateboarder harus mampu merasakan board mereka pada saat menyempurnakan trik-trik. Jadi, pada saat itu di tahun 2002 dimana DeLonge bergabung dengan Jon Humphrey, seorang promotor konser berpengalaman dan pemain action sports yang membantu membangun merek skateboard terkenal Adio, menciptakan Macbeth Footwear.
Dinamai sesuai salah satu dari potongan literatur tergelap Shakespeare, Macbeth adalah untuk mengisi kekosongan akan kemajuan fashion footwear yang mencerminkan prilaku dan kultur musik rock sebaik gaya hidup aktif Southern California. Sejak San Diego dikenal dengan keindahan rock-n-roll dan emosionalnya, pembawaan yang santai, itu adalah tempat yang sempurna untuk menyatukan sepatu-sepatu yang mengkombinasikan provokatif dan terkadang gaya gelap dari musik rock dengan cara hidup California yang berkepribadian ramah. DeLonge juga menyukai pesan literatur yang ditegaskan dalam kisah Macbeth, berpikir bahwa hal ini seharusnya mengingatkan kita untuk tidak pernah menjadi terlalu serakah karena hal itu akan selalu menjadi kejatuhan kita sendiri.
Merek Macbeth direpresentasikan oleh “The Notch,” sebuah bentuk bendera panjang. Ini adalah bentuk blok siluet dengan dua titik yang dapat dilihat pada kebanyakan gaya footwear dan diciptakan untuk meniru sebuah bendera yang terbang di udara yang dapat anda lihat ketika memegang sepatu tertentu secara vertikal.
Garis aktual pertama sneaker adalah usaha kolaborasi dari lebih 30 band yang melakukan tour melalui Southern California. Dari punk yang layak dihargai dan kemunculan emo hingga autentik hardcore, setiap orang mendapatkan kesempatan untuk memasukkan rekomendasi mereka. Adalah berasal dari grup inti para pencetus bahwa kehormatan besar dan kekaguman Macbeth untuk kesadaran akan hewan gaya hidup vegetarian berasal. Sepatu pertama Macbeth, The Eliot, benar-benar sesuai dengan vegetarian, hanya menggunakan material-material yang 100 % bebas dari bi-product hewan. Saat ini Macbeth memperluas idealisme itu dengan hanya menggunakan serat-serat sayuran, kulit sintetis dan lem berbahan dasar air pada produk-produk vegetariannya, yang mewakili persentasi lebih lengkap dari keseluruhan produk.


VEGAN STORY
Sebagai tambahan produk-produk Macbeth yang terinspirasi oleh musik, kami juga dikenal untuk support kami terhadap komunitas vegan. Sebuah filosofi yang muncul dari para vegetarian di Britania sekitar 1944, bahwa paham vegan memiliki hubungan dekat dengan subkultur hardcore rock yang meluas di negara bagian San Diego dan Orange pada pertengahan 90-an. Banyak band-band pada saat itu menjadi pengacara yang tegas terhadap paham yang benar-benar tajam, dimana sering kali melibatkan eliminasi terhadap penggunaan atau pengkonsumsian segala jenis produk hewan. Dengan permintaan yang sangat banyak akan sneaker-sneaker modern yang terbuat hanya dari material vegan, sepatu pertama Macbeth, TheEliot, secara alami berkembang menjadi design vegan. Di tahun 2007, Macbeth memenangkan “Best Vegan Skate Shoe” dari Peta2.

STUDIO PROJECTS
Seri Macbeth Studio Project adalah program footwear regular kami yang dibuat oleh kolaborasi artis-artis dalam Macbeth Family. Kami bekerja dekat dengan tiap artis untuk mendesain produk-produk yang mencerminkan personality individu dan kreativitas mereka.
Tujuan dari seri Studio Project adalah memberikan orang-orang yang menginspirasi gaya hidup Macbeth, sebuah bentuk ekspresi baru. Kami fokus pada penggunaan material-material unik, warna dan berbagai karya seni untuk membantu mengekspresikan visi tiap artis pada siluet klasik Macbeth.


Material:
Vegetable Fiber (Canvas, Twill & Denim).
Synthetic Full Grain dan Nubuck Leathers : Kulit Sintetis ini secara luas digunakan karena ketahanannya, mudah dirawat, dapat digunakan pada berbagai hal dan dapat mengalirkan udara. Karakteristik Kulit Sintetis Full Grain secara fisik lebih bersinar sedangkan Nubuck lebih terlihat lembut dan licin
Ballistic Mesh : Sebuah material nilon dengan ketahanan luar biasa digunakan pada bagian teratas yang mana dapat mengalirkan udara dengan baik dan tahan terhadap goresan.
Water Based Synthetic Glue: Tidak seperti perekat lainnya, lem kami 100 % bebas dari produk-produk hewan.
Rubber Outsoles




THE VANS

Paul Van Doren, lahir tahun 1930, tinggal di boston, keluar sekolah waktu dia baru naik ke kelas 3 smp.Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya, berkuda.Umur 14, dia sudah memulai ngetrek2 kuda dalam beberapa race lokal dan dapet nickname : 'dutch the clutch' karena stylenya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat dia kerjanya hanya bermain kuda, tidak menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu sebagai buruh bikin sepatu dan penyapu lantai.
Dalam 20tahun kerja di pabrik sepatu dengan merek Randy's tersebut, dibantu keuletannya bekerja, dia naik trus pangkatnya menjadi vice president dari Randy's. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke southern california, membuat perusahaan baru bersama sahabat & adiknya. Dia akhirnya berhasil bikin perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Waktu itu,cuma ada 3 merek yg bikin vulcanized shoes atau (bisa dibilang) sepatu keds yaitu Randy's,Keds dan Converse. Sekarang, say welcome to Vans. Peristiwa pada taun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : The Birth of The California Style.
waktu untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat tulisan 'Opening January!'. waktu bulan Januari persiapan belum selesai,tulisannya diganti jadi 'Would You Believe February?'. tapi akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 maret 1966. Pada hari pertama, terdapat 16 orang yg datang ke toko,melihat-lihat contoh sample sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli terus disuruh dateng lagi sorenya. Setelah dapet order si Paul Van Doren dan teman-teman langsung cepat-cepat masuk ke pabrik dan bikin sepatunya. Harga sepatu vans waktu pertama keluar = $ 4.99 sistem ini yg dianut vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko.Lalu dia bilang "ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang lebih terang,itu juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan kuningnya".si Paul Van Doren berfikir,'tidak mungkin saya bikin 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yg lain' trus dia langsung bilang "gini aja deh,mbak bawa kain dengan warna yg mbak suka,nanti kita bikinin sepatunya". mulai saat itu, vans terkenal dengan konsep 'custom shoes'.Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah,team-team olahraga & cheerleader di seluruh California selatan.Pada taun 1975 dua orang skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey Peralta ingin bikin sepatu custom yg lebih custom lagi.Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan dikasih label 'Off The Wall',yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua skater-skater tadi.Mereka Membayar Stacey Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu Vans dimana pun dia berada.Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Steve Van Doren melihaat sepatu temennya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak kaya papan catur.Dia langsung berbicara sama Ayahnya,Lalu dia bikin slip-on checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna item bahan karet di susun menjadi kotak-kotak, Lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yg sama,orang Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu buat bikin film,Lalu Vans akhirnya mengirim stock checkerboard slip-ons dalam jumlah besar.Orang-orang film Fast Times at Ridgemont High itu langsung jatuh cinta & tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka bikin scene di mana salah satu karakter film dipukul kepalanya pake sepatu tersebut.Setelah film itu keluar, Vans langsung kebanjiran order. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California mendadak dapet order dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampe sekarang yaitu The Checkerboard Vans Slip-Ons. Awal 80'an,adik Paul Van Doren,Jim,co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds.Mereka membuat sport shoes.Mereka ingin menyaingin nike,adidas,reebok dan puma.Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapet dari penjualan Vans checkerboard slip-ons yang fenomenal, mereka hambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple.Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat.Walaupun si Jim dinasihatin oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin nike yg sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar.Resultnya bisa ditebak,Vans merugi besar dan utang $11juta-12juta dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang sama perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport mereka. Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarin dari Vans dan Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans.Paul langsung meres otak banting tulang untuk membayar hutang.Dia memulai dengan cara merubah material sepatu Vans.Mereka cuma beli material dari perusahaan tempat mereka mengutang.Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang.Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya lunas.Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi.Sialnya waktu itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu.Tahun 88,Steve Van Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia tahu kalau Ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis.Jadi dia berfikir Ayahnya ingin berbicara serius.Ayahnyanya bilang 'steve,apa yang ingin kamu jawab kalo ada orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?' si steve tanpa pikir panjang menjawab 'jual.Ayah sudah siap untuk pensiun,enjoy life.apapun yg terjadi sama steve,steve akan baik-baik saja'.Akhirnya Vans dibeli oleh perusahaan McConval-Deluit Corp.Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada mereka selama 10tahun kedepan.Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.Pada tahun 90an produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi dipindah ke luar Amerika di China tepatnya.Mereka juga memulai lebih involve dengan culture anak muda waktu itu.Teori mereka,target mereka yaitu teenagers,65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun belom bisa bawa mobil kemana2 (ga punya sim) jadi apa yg mereka lakukan?main skate, maen surf, bikes and stuff.Jadi mereka mengakomodasi those excact things.Mereka membuat The Warped Tour dengan menonjolkan musik punk-pop melodics yang populer di kalangan ABG labil waktu itu.Mereka membuat The Vans Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampe jadi skater kaya raya sekarang.Hollywood juga ngebuat film yang judulnya Lords of Dogtown yang more or less menceritakan skateboard & Vans.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam research2 dengan membeli perusahaan youth culture.Mereka pernah membeli Bilabong,Quiksilver dll.

Material:
Canvas
Denim
Ballistic Mesh: Sebuah material nilon dengan ketahanan luar biasa digunakan pada bagian teratas yang mana dapat mengalirkan udara dengan baik dan tahan terhadap goresan.

memcoba

saya belajar membuat blog